mengenal Penerbit Indie
“Mengenal Penerbit Indie”
Narasumber : Mukminin S.Pd, M.Pd
Moderator : Lely Suryani
Tahapan Cara
Menulis dan Menerbitkan Buku yang Tepat.
Seorang yang ingin bisa
menulis dan menerbitkan buku, maka perlu memahami tahapan menerbitkan buku. Ada
5 tahapan yg harus dilalui:
1. Prawriting
a. Tahap awal
penulis mencari ide apa yang akan ditulis dg peka terhadap sekitar ( Pay
attention).
b. Penulis hrs
kreatif menangkap fenomena yg terjadi di sekitar untuk menjadi tulisan.
c. Penulis banyak
membaca buku.
2. Drafting, Penulis mulai
menulis naskah buku sesuai yang dengan
apa yang disukai (pasion). Boleh menulis artikel, cerpen, puisi, novel dan
sebagainya dg penuk kreatif merangkai kata, menggunakan majas, dan berekpresi
untuk menarik pembaca.
3. Revisi, Setelah naskah
selesai maka kita lakukan revisi naskah. Merevisi tulisan mana yang baik
dicantumkan, naskah mana yang perlu dibuang,
naskah mana yg perlu ditambahkan.
4. Editting/ Swasunting, Setelah naskah kita revisi maka masuk tahapan
editting. Penulis melakukan pengeditan. Hanya memperbaiki berbagai kesalahan
tanda baca, kesalahan pada kalimat. Tahap ini boleh dikatakan sebagai
"Swasunting" yaitu menyunting tulisan sendiri sebelum masuk penerbit,
kan malu kalau banyak kesalahan. Maka penulis dituntut untuk memiliki kemampuan
bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai EBBI.
5. Publikasi, Jika tulisan Anda
yg berupa naskah buku sudah yakin maka Anda memasuki tahap Publikasi atau
penerbitan buku.
Macam-macam penerbit buku :
Pertama penerbit Mayor dan kedua penerbit Indhie. Apa perbedaanya? mari
kita ikuti uraian berikut ini :
1. Jumlah Cetakan di penerbit mayor.
#Penerbit mayor mencetak bukunya
secara masal. Biasanya cetakan pertama sekitar 3000 eksemplar atau minimal 1000
eksemplar untuk dijual di toko-toko buku.
#Penerbit indie hanya mencetak
buku apabila ada yang memesan atau cetak berkala yang dikenal dengan POD (
Print on Demand) yang umumnya didistribusikan melalui media online Facebook,
Twitter, Instagram, Youtube, WA grup dll.
2. Pemilihan Naskah yang Diterbitkan
#Penerbit mayor : Naskah harus
melewati beberapa tahap prosedur sebelum menerbitkan sebuah naskah. Tentu saja,
menyambung dari poin yang pertama, penerbit mayor mencetak bukunya secara masal
1000 - 3000 eksemplar. Mereka ekstra hati-hati dalam memilih naskah yang akan
mereka terbitkan dan tidak akan berani mengambil resiko untuk menerbitkan
setiap naskah yang mereka terima. Penerbit mayor memiliki syarat yang semakin
ketat, harus mengikuti selera pasar, dan tingginya tingkat penolakan.
#Penerbit indie Tidak menolak
naskah. Selama naskah tersebut sebuah karya yang layak diterbitkan; tidak
melanggar undang-undang hak cipta karya sendiri, tidak plagiat, serta tidak
menyinggung unsur SARA dan pornografi, naskah tersebut pasti kami terbitkan.
Kami adalah alternatif baru bagi para penulis untuk membukukan tulisannya.
3. Profesionalitas
#Penerbit mayor Penerbit mayor
tentu saja profesional dengan banyaknya dukungan SDM di perusahaan besar
mereka.
#Penerbit indie kami pun
profesional, tapi sering disalah artikan. Banyak sekali anggapan menerbitkan
buku di penerbit indie asal-asalan, asal cetak-jadi-jual. Sebagai penulis,
harus jeli memilih siapa yang akan jadi penerbit Bapak Ibu dan Saudara-saudara.
Jangan tergoda dengan paket penerbitan murah, tapi kualitas masih belum jelas.
Mutu dan manajemen pemasaran buku bisa menjadi ukuran penilaian awal sebuah
penerbitan. Kadang murah Cover kurang bagus, kertas dalam coklat kasar bukan
bookpaper ( kertas coklat halus). Kami jaga mutu Cover bagus cerah mengkilat
isi buku kertas cokal halus awet ( bookpapar).
4. Waktu Penerbitan
#Penerbit mayor Pada umumnya
sebuah naskah diterima atau tidaknya akan dikonfirmasi dalam tempo 1-3 bulan.
Jika naskah diterima, ada giliran atau waktu terbit yang bisa cepat, tapi ada
juga yang sampai bertahun-tahun. Karena penerbit mayor adalah sebuah penerbit
besar, banyak sekali alur kerja yang harus mereka lalui. Bersyukur kalau buku
bisa cepat didistribusikan di semua toko buku. Namun, jika dalam waktu yang
ditentukan penjualan buku tidak sesuai target, maka buku akan dilepas oleh
distributor dan ditarik kembali oleh penerbit.
#Penerbit indie Tentu berbeda
kami akan segera memproses naskah yang kami terima dengan cepat. Dalam hitungan
minggu bukumu sudah bisa terbit. Karena memang, kami tidak fokus pada selera
pasar yang banyak menuntut ini dan itu. Kami menerbitkan karya yang penulisnya
yakin karya tersebut adalah karya terbaiknya dan layak diterbitkan sehingga
kami tidak memiliki pertimbangan rumit dalam menerbitkan buku.
5. Royalti
#Penerbit mayor kebanyakan
penerbit mayor mematok royalti penulis maksimal 10% dari total penjualan.
Biasanya dikirim kepada penulis setelah mencapai angka tertentu atau setelah
3-6 bulan penjualan buku.
#Penerbit indie umumnya
15-20% dari harga buku. Dipasarkan dan
dijual penulis lewat fb, Instagram, wa grup, Twitter, status, dll
6. Biaya penerbitan
#Penerbit mayor Biaya penerbitan
gratis. Itulah sebabnya mereka tidak bisa langsung menerbitkan buku begitu saja
sekalipun buku tersebut dinilai bagus oleh mereka. Seperti yang sudah disebut
di atas, penerbit mayor memiliki pertimbangan dan tuntutan yang banyak untuk
menerbitkan sebuah buku karena jika buku tersebut tidak laku terjual, kerugian
hanya ada di pihak penerbit.
#Penerbit indie Berbayar sesuai
dg aturan masing-masing penerbit. Antara penerbit satu dengan yang lain berbeda. Karena pelayanan dan mutu buku
yg diterbitkan tidak sama.
Tulisan di tengah kesibukan tapi isi nya tetap oke dan komplit yah bu.. Mantap bu. Lanjutkan hingga solo☺
BalasHapusKereen semangatnya tetap membara
BalasHapusMantap resumenya bu... keep spirit... 💪💪🌹🌹🌹
BalasHapus