Menulis Buku dari Karya Ilmiah

 


Tugas hari ke 4

Narasumber       : Ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd..

Moderator          : Helwiyah

    Pelatihan Hari ke empat telah tiba, saya sangat senang dan menunggu materi yang akan disampaikan oleh narasumber yaitu Ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd. dikesempatan ini saya dapat istilah baru yaitu kata PLN yaitu kepanjangan dari Pegiat Literasi Nusantara, Nama istilahnya keren, PLN pastilah bermanfaat untuk semua orang, beruntunglah kami peserta kelas BM menjadi bagian dari penerang  Literasi  yang tersebar dalam masyarakat di seluruh  wilayah NKRI.

    Pada Rabu 25 Mei 2022 malam ini, kami memasuki pertemuan ke 4 dari 30 pertemuan yang membedah dunia literasi, mulai dari niat menulis,proses menulis,kendala dan solusi dalam menulis,prosedur naskah tulisan hingga jadi buku melalui pengenalan pada penerbit, promosi buku yang diterbitkan, hingga manfaat buku.

Luar biasa, pemateri yang hebat dengan Narasumber dan tim pendamping yang solid dibawah asuhan PB PGRI dan Om Jay. Dari gelombang 1 hingga sekarang masuk di gelombang 25-26.

Perkenalan dengan Bu Moderator yang bernama Bu Helwiyah seorang guru SD di Jakarta timur, yang akan memandu materi “MENULIS BUKU DARI KARYA ILMIAH”, Dengan narasumber Ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd.

Masya Allah, Ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd Masih muda namun kegiatan, karya dan prestasi beliau begitu banyak. Beliau mengungkapkan kalau kita mungkin pernah membuat skripsi, thesis, karya ilmiah ,best practice bahkan mungkin disertasi. KTI yang kita buat dapat dibuka lagi, diedit jadikan buku yang bernilai tambah. Bagaimana caranya?

bagaimana cara mengubah karya ilmiah kita menjadi sebuah buku, silakan dapat dibongkar kembali file karya ilmiahnya ya,, boleh skripsi, boleh tesis, PTK, best practice atau KTI lainnya, Sebagai bonusnya, malam ini saya tidak hanya memaparkan bagaimana menulis buku dari KTI tetapi juga tentang bagaimana menulis artikel ilmiah untuk jurnal nasional dari KTI.

Karena kebetulan beliau juga diperbantukan menjadi tim editor untuk Jurnal Ilmu Gizi Universitas IVET Semarang, semoga dapat berbagi sedikit tips agar artikel kita langsung diterima oleh pengelola jurnal nasional.

SESI 1 : MENULIS BUKU DARI KTI

Mengapa harus buku??

1. Lebih bermakna dan bermanfaat

Bayangkan jika karya itu masih berupa KTI. Kebanyakan pasti hanya disimpan secara pribadi atau disimpan di perpustakaan. Pembacanya siapa?? Sangatlah terbatas. Jika di perpustakaan sekolah, pastilah para warga sekolah. Jika KTI ini diubah menjadi buku, maka apa yang terjadi?? Buku itu dapat dibaca siapapun. Lewat apa?? Dari penjualan buku kita. Dengan demikian, sasaran pembaca jauh lebih luas. Tidak hanya terbatas untuk kalangan tertentu saja

2. Keutungan materi

Nah, untuk ini bonus tersendiri pastinya. Jika buku kita laku terjual dan penjualan banyak, pastilah materi akan mengalir ke kantong kita.Bayangkan jika masih berupa KTI, diperjualbelikan pun tidak akan bisa.

3. Hasil penelitian akan tersebar luas

KTI yang sudah dikonversi menjadi buku akan mudah diakses oleh banyak pihak. Akibatnya, penelitian yang didapatkan pun akan diketahui oleh masyarakat luas.

4. PAK

PAK tuntutan untuk ASN untuk kenaikan pangkat, Karena memang tuntutan ASN haruslah ada progres untuk peningkatan profesionalitasnya. Dan ini semua terekam dalam Angka Kredit. KTI menjadi buku dapat digunakan untuk pengajuan angka kredit bagi para guru ASN. Selain itu, poin buku lumayan tinggi pada ketentuan angka kredit sehingga ini sangat menguntungkan bagi bapak ibu guru.

cara mengubah KTI menjadi Buku :

1. Ubah judul KTI yang terkesan kaku dan ilmiah menjadi judul populer yang menarik dan eye catching.

Judul karya ilmiah versi buku hanya berfokus pada objek penelitian saja. Hilangkan materi, subjek, tempat penelitian. Sebagai contoh Efektivitas SEM Berbasis Mind Map pada mata pelajaran Kimia untuk meningkatkan pemecahan masalah siswa materi pokok reaksi Redoks.

Judul ini merupakan judul skripsi yang terkesan kaku,  kurang menarik, terlalu ilmiah, panjang, dan kurang eye catching, ini diubah menjadi seperti ini : Metode SEMMI dalam Pembelajaran Sains Abad 21. Lebih singkat, padat dan jelas namun tidak terkesan kaku.


2. Ubah DAFTAR ISI

Biasanya untuk beberapa karya ilmiah, daftar isi berupa :

Bab 1 Pendahuluan berisi latar belakang masalah, tujuan, manfaat, batasan masalah

Bab 2 landasan teori

Bab 3 metode penelitian yang berisi rumus2 statistika

Bab 4 hasil dan pembahasan

Bab 5 penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

Namun ketika diubah menjadi BUKU, daftar isi menjadi : (ikuti pedoman 2W+1H)

Bab 1 (Why) menjelaskan masalah umum pembelajaran sains, pentingnya metode pembelajaran yang menarik untuk siswa, alasan metode SEMMI dalam pembelajaran

Bab 2 (What) menjelaskan apa itu metode pembelajaran, metode SEMMI, karakteristik metode, pembelajaran sains abad 21

Bab 3,4,5, dan seterusnya ( How ) menjelaskan bagaimana tahap pembuatan, bagaimana hasil pembuatan, bagaimana penerapannya. Boleh juga mengembangkan materi dari bab 2 di KTI. Sebagai contoh :

BAB 2 KTI yang merupakan landasan teori berisi

    2.1. hasil belajar

        2.2. media pembelajaran

        2.3. Modul

        2.4. metode pembelajaran

        2.5 pembelajaran SEMMI

        Jika dikonversi menjadi Sub bab 2.2. media pembelajaran menjadi bab 3 buku

Bab 3 MEDIA PEMBELAJARAN

        3.1. Pengertian media

        3.2. jenis media

        3.3. manfaat media

        Sub bab 2.3. modul menjadi bab 4 buku

Bab 4 mengenal modul

        4.1.pengertian modul

        4.2. karakteristik modul

        4.3.sistematika modul

        4.4. kelebihan modul dan seterusnya hingga sub bab dalam bab 2 selesai…

Dengan demikian hanya dari bab 2 KTI saja, kita sudah dapat menuliskan/ mengubahnya menjadi beberapa bab dalam buku. Jadi, perbanyak penjelasan teori dari bab 2 karya ilmiah dan juga hilangkan rumus statistika yang biasanya ada di bab 3 karya ilmiah


3. Pada bab I Karya ilmiah yang biasanya menuliskan tentang :

- Rumusan masalah

- tujuan penelitian

- manfaat penelitian

- definisi operasional

- hasil penelitian terkait

Ini semua harus dihapus ketika mengkonversinya menjadi buku.


4. Boleh menampilkan grafik tetapi jangan terlalu banyak. grafik yang penting saja. Grafik lain yang tidak ditampilkan, ubah dalam bentuk kalimat.

5. Secara kebahasaan dan penyajian, karya ilmiah versi buku haruslah berbeda dengan versi laporan.         Susunan dan gaya tulisan bebas terserah penulis, karena setiap penulis memiliki ide dan kreativitas masing-masing sesuai dengan pengalaman dan bahan bacaannya. Semakin literatnya penulis maka akan semakin oke buku yang dia tulis. Hal ini karena membaca, berpikir dan menulis adalah satu rangkaian literasi yang tidak dapat dipisahkan. Selain itu, kita harus mengupayakan agar pembaca memahami isi buku kita secara lengkap, dan mengena apabila menjadi karya ilmiah kita diubah menjadi buku

6. Kaitkan dengan kondisi terkini agar buku kita lebih mengikuti jaman.

    Sebagai contoh, judul diatas merupakan skripsi tahun 2011, namun ketika mengubahnya menjadi buku, saya kaitkan dengan pembelajaran abad 21 yang lebih menekankan kepada 4C yaitu keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi dan kreativitas. Dengan demikian, buku yang dibuat dapat dijadikan salah satu alternatif solusi pembelajaran sekarang ini.

7.Daftar pustaka boleh menggunakan blog namun situs blog resmi seperti Kemendikbud.go.id, Jurnal ilmiah, e book,,atau karya ilmiah lainnya. Namun, hindari menggunakan daftar pustaka berupa blog pribadi dengan domain blogspot, wordpress, dan lain sebagainya.

8. Berikanlah ulasan mengenai kelebihan dan kelemahan penelitian yang anda lakukan agar pembaca yakin bahwa anda benar-benar telah melakukan penelitian tersebut.

9. Karya ilmiah versi buku minimal 70 halaman format A5 dengan  huruf, jenis huruf, dan margin disesuaikan Dengan aturan Penerbit. Akan berikan contoh perbedaan daftar isi skripsi saya dengan daftar isi skripsi setelah menjadi buku, Daftar isi skripsi, Daftar isi buku dari konversi skripsi. Bisa ditemukan perbedaannya.


SESI 2 : Menulis Artikel ilmiah untuk jurnal dari KTI

        Akan saya kirimkan PPT saja untuk mempercepat materi, Silahkan dapat dibuka bapak ibu,, tips dan trik menulis artikel ilmiah pada jurnal nasional, Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

    Tulis artikel SESUAI DENGAN TEMPLATE JURNAL uang dituju. Biasanya ini yang tidak diperhatikan. Tiap jurnal pasti memiliki template yang berbeda. Jika artikel yang masuk tidak sesuai template, otomatis akan langsung ditolak oleh pengelola sebagus apapun penelitiannya

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :

    Tulis artikel SESUAI DENGAN TEMPLATE JURNAL yang dituju. Biasanya ini yang tidak diperhatikan. Tiap jurnal pasti memiliki template yang berbeda. Jika artikel yang masuk tidak sesuai template, otomatis akan langsung ditolak oleh pengelola sebagus apapun penelitiannya. Judul singkat, padat, jelas, dan tetap ilmiah. Hindari penggunaan singkatan pada judul dan kata kunci wajib disematkan dalam judul. Baris kepemilikan artinya peneliti atau penulis artikel tersebut. Dalam hal ini yang benar-benar terlibat baik dalam hal perencanaan penelitian, pelaksanaan penelitian hingga pelaporan penelitian. Baris kepemilikan biasanya mencantumkan nama (tanpa gelar), instansi, jabatan akademik.

    Abstrak biasanya berisi tujuan penelitian, metode penelitian, hasil dan simpulan. Karena jumlah kata dalam abstrak sangatlah terbatas (panjang abstrak tiap jurnal berbeda), maka latar belakang masalah dan tinjauan Pustaka tidak perlu dimasukkan, Penulisan keyword pada abstrak, sebaiknya 3 sampai 5 KATA, dipisahkan ;, dan tanpa kata penghubung, Pendahuluan berisi latar belakang masalah, sedikit tinjauan Pustaka, rumusan masalah dan tujuan penelitian.

    Pada bagian metode penelitian, hindari penulisan rumus statistika yang berlebihan. Bagian ini cukup berisi subyek penelitian, desain penelitian (dalam bentuk bagan), teknik pengambilan data, analisis data (tanpa rumus statistika). WAJIB ada juga sumber rujukan dari metode yang digunakan, Perbanyak penggunaan tabel atau diagram untuk menyajikan hasil penelitian. Pembahasan hasil penelitian dikaitkan dengan teori yang sudah dikemukakan oleh ahli sebelumnya, Simpulan merupakan JAWABAN dari rumusan masalah yang diajukan dan ditulis dalam bentuk paragraf (bukan numerical). Namun tata cara penulisan tetap mengacu pada template yang ada pada jurnal yang dituju.

Skripsi, thesis, best practice karya ilmiah kita bisa jadi bentuk lain yaitu sebuah buku yang menarik dan dapat dibaca oleh orang lain dan dapat bermanfaat buat orang banyak dan berdaya guna.


Pertanyaan dari Pak Ahmad Sahudin, S.Pd

Asal Kabupaten : Lombok Barat NTB

Pertanyaan : Saya sangat tertarik sekali dengan materi malam ini, di mana kita bisa menulis buku dari KTI yang sudah kita lakukan. Selain kita bisa menulis buku dari karya tulis ilmiah pribadi, apakah boleh kita menulis buku dari KTI orang lain? Apakah termasuk plagiarisme bila kita menulis buku dari KTI orang lain walaupun kita sudah mengeditnya sedemikian sehingga sudah tidak terkesan plagiat? Terima kasih. Wassalamu'alaikum.

Jawab : Jika kita menulis KTI karya orang lain, bukan tidak diperbolehkan, tetapi ada tata krama nya, yaitu harus ijin dahulu dengan si empunya KTI. Dan pemilik KTI, tetap harus disematkan namanya sebagai penulis dalam buku yang merupakan konversi dari KTI tersebut. Jika tidak dilakukan, maka termasuk pencurian hasil karya milik orang lain dan hal ini sangat dilarang dalam dunia kepenulisan. Jadi, lebih baik karya kita sendiri kita ubah menjadi buku atau boleh mengubah dari karya orang lain DENGAN CATATAN ijin dahulu dan menyematkan nama penulis KTI sebagai penulis buku. Mau diubah apapun isinya, namun tetap ide ada di tangan penulis asli. Jadi, jika tidak disematkan nama penulis asli, masuknya tidak lagi Plagiarisme namun lebih kepada pencurian karya orang lain.


Dan masih banyak pertanyaan yang menarik yang ditanyakan oleh para peserta pelatihan.

Demikianlah resume saya buat, terima kasih kepada narasumber dan moderator yang telah memaparkan materi yang sangat menarik dan bermanfaat.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Motivasi Penulis